Pilihan investasi banyak ragamnya. Prinsip utamanya, Anda perlu
memahami untuk apa investasi tersebut. Apa bedanya dengan menabung? Toh,
keduanya merupakan bentuk perencanaan keuangan untuk persiapan masa
mendatang, kan?
Kondisi keuangan yang tak pasti akan membuat
Anda memilih untuk menabung atau investasi. Inflasi yang sudah hampir
pasti terjadi atau bahkan deflasi bisa saja menghantam kondisi keuangan,
termasuk kantong pribadi Anda.
Dengan menabung Anda hanya akan
menyimpan uang, tetapi tidak mengembangkannya. Artinya, selama 10 tahun
menyimpan uang nilainya tak berubah. Sementara itu, inflasi menyebabkan
harga barang dan jasa semakin tinggi. Nilai tabungan Anda takkan
mengimbangi laju inflasi. Sedangkan dengan berinvestasi, Anda mampu
meningkatkan nilai uang karena adanya nilai tambah dari uang yang Anda
investasikan dari berbagai pilihan instrumen yang ada. Seperti emas,
yang harganya akan terus tinggi. Jika Anda beli emas saat ini, nilainya
akan naik sekitar 50 persen setiap tahunnya. Lain lagi dengan pasar uang
seperti saham sebagai instrumennya.
Jika Anda tertarik berinvestasi saham, simak langkahnya:
1. Cari informasi dan buatlah keputusan
Seperti
dijelaskan sebelumnya, inflasi atau deflasi, bisa terjadi di masa
mendatang. Anda akan sangat mudah kehilangan uang disebabkan oleh
keduanya. Menyimpan uang berbahaya apalagi jika resesi terjadi.
Solusinya, belilah aset berharga. Saham termasuk aset yang mudah
diperjualbelikan, asalkan memahami risikonya. Pemahaman tentang berbagai
produk investasi sangat bisa dipelajari. Internet menjadi sumber
informasi yang paling mudah saat ini. Yang terpenting adalah membuat
keputusan, bahwa Anda harus menyelamatkan diri dari keruntuhan finansial
yang bisa disebabkan oleh berbagai kondisi keuangan.
2. Sehatkan kondisi keuangan Anda
Sebelum
membeli produk investasi, pastikan kondisi keuangan Anda sudah sehat.
Artinya, jumlah hutang menurun, setidaknya Anda hanya punya cicilan
kendaraan saja. Sebisa mungkin hindari hutang atau setidaknya kurangi
hutang Anda. Miliki dana cadangan sebesar tiga atau enam bulan dari
total pengeluaran setiap bulannya. Uang ini merupakan tabungan Anda
untuk jaga-jaga jika kondisi keuangan menurun drastis karena kehilangan
pekerjaan atau bisnis merugi.
3. Memilih broker
Cari informasi selengkap-lengkapnya tentang pilihan saham dan juga broker-nya. Jangan pilih perusahaan broker
yang tak jelas kinerja dan profilnya, atau tanpa ada rekomendasi dari
orang lain yang sudah berinvestasi saham. Biasanya, bank besar memiliki broker saham. Setidaknya broker
dari bank lebih terpercaya karena Anda sudah lama menjadi pelanggan
bank tersebut. Jika merasa yakin dan aman, Anda juga bisa memilih broker dari jasa broker online. Prinsipnya, kenali kebutuhan Anda agar bisa memilih broker yang tepat.
4. Memilih layanan yang ditawarkan broker
Broker
memiliki banyak tipe layanan jasa. Ada yang jasa umum, ini lebih murah.
Ada juga yang memberikan jasa konsultasi, biasanya perlu ekstra budget untuk tipe ini. Jika Anda merasa mampu menganalisa perdagangan saham, pilih saja broker
yang hanya melayani kebutuhan dasar tanpa ruang konsultasi. Namun jika
Anda tidak memiliki gambaran sama sekali tentang investasi saham,
sebaiknya pilih broker yang sekaligus bisa menjadi konsultan Anda.
Putuskan juga bagaimana cara Anda berkomunikasi dengan broker. Buatlah kesepakatan dengan broker,
apakah komunikasi dilakukan dengan temu muka, atau bisa dihubungi
dengan telepon kapan saja, atau melalui internet. Pastikan juga, apakah
Anda hanya ingin membeli dan menjual saham atau juga produk pasar modal
lain seperti reksadana atau obligasi.
5. Membeli saham
Setelah memilih broker yang tepat saatnya mulai memilih dan membeli saham. Anda yang bertugas menentukan pilihan saham, lalu broker
yang akan membelikannya untuk Anda. Pilihlah saham dengan hati-hati.
Sebaiknya beli saham perusahaan yang memiliki kinerja baik bahkan
menjadi leader di bidang usahanya. Beli saham dari berbagai
bidang usaha atau lakukan diversifikasi. Misalnya saham bank, ritel,
perusahaan makanan-minuman, hotel, perusahaan energi, dan komoditi.
Saat Anda sudah menentukan pilihan saham, hubungi broker atau perusahaan broker dan mintalah aplikasi pembelian saham. Banyak broker yang menawarkan pembelian saham melalui sistem online. Syaratnya, Anda harus mengirim cek atau transfer uang untuk pembukaan rekening. Karenanya, Anda perlu memilih broker
terpercaya, lebih baik lagi jika direkomendasikan oleh teman atau
kerabat Anda. Mengirim cek akan mempercepat proses pembukaan rekening.
Segera setelah rekening Anda miliki, Anda bisa mulai membeli dan menjual
saham.
Lakukan evaluasi berkala untuk memantau perkembangan
kinerja perusahaan dan saham yang Anda miliki darinya. Apakah investasi
menguntungkan atau mulai dirasa menurun kinerjanya.
source : kompas.com
Saturday, November 2, 2013
Segmentasi Pasar sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran
(Business
Lounge – Sales & Marketing) –
Segmentasi pasar adalah strategi
pemasaran yang membagi target pasar yang luas ke dalam kelompok dari
konsumen yang memiliki kebutuhan umum yang sama. Tergantung pada
karakteristik khusus dari produk, kelompok ini dapat dibagi dengan
kriteria seperti usia dan jenis kelamin, atau perbedaan lain, seperti
lokasi atau pendapatan. Kampanye pemasaran dapat dirancang dan
dilaksanakan untuk menargetkan segmen pelanggan tertentu.
Mengapa Segmen?
Salah satu alasan utama untuk
menggunakan segmentasi pasar adalah untuk membantu perusahaan untuk
lebih memahami kebutuhan basis pelanggan tertentu. Pemasaran massal
mengasumsikan bahwa semua pelanggan adalah sama dan akan menanggapi
iklan dengan cara yang sama. Dengan kita memandang ada kelompok
pelanggan potensial yang berbeda satu sama lain, maka pesan pemasaran
dapat lebih tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
orang-orang.
Seringkali, membagi konsumen dengan
kriteria yang jelas akan membantu perusahaan mengidentifikasi aplikasi
lain untuk produk mereka yang mungkin belum jelas sebelumnya. Hal ini
sering membantu perusahaan menargetkan audiens yang lebih besar dalam
klasifikasi demografis yang sama, meningkatkan pangsa pasar di antara
basis tertentu. Segmentasi pasar juga dapat berfungsi untuk
mengidentifikasi kelompok-kelompok kecil orang yang membentuk mereka
sendiri, kelompok bagian yang tidak diketahui sebelumnya, sehingga lebih
meningkatkan efisiensi keseluruhan upaya pemasaran perusahaan.
Segmentasi pasar juga merupakan point yang sangat penting, karena :
1. Tidak semua segmen dapat dibidik,
mengingat keterbatasan modal, resources yang ada, sehingga segmentasi
pasar yang dipilih, perusahaan akan mencurahkan kemampuan sumberdaya dan
modal yang ada utk mencapai hasil terbaik.
2. Akan akan sangat berpengaruh pada
langkah selanjutnya. Misalnya jika yang dibidik adalah segmentasi kelas
ekonomi atas, maka akan sangat berbeda, produk, cara promosi, delivery
channel yang dilakukan dan lain sebagainya, dengan jika yang dipilih
adalah segmen kelas ekonomi bawah.
Sangat penting, sejak dari awal
perusahaan memiliki kejelasan atas segmentasi pasar yang dipilih dan
disosialisasikan dengan jelas kepada seluruh karyawan bahkan para
stakeholders.
Di lain pihak Pride & Ferrel (1995)
mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar
keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari
orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Banyaknya perusahaan yang melakukan
segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu. Dengan
menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan
bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan
meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi
perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif
(Porter, 1991).
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi
secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar
yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang
tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan
menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki
sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko
yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi
itu sendiri,antara lain:
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.
Salah satu kelemahan terbesar dari
segmentasi pemasaran ini adalah biaya. Banyak penelitian sering perlu
dilakukan dengan benar untuk mengidentifikasi kelompok bagian atau
segmen yang paling penting untuk sebuah perusahaan, dan ini membutuhkan
waktu dan uang. Setelah segmen diidentifikasi, pesan pemasaran yang
berbeda biasanya perlu dikembangkan untuk masing-masing. Selain itu,
mengubah tampilan dari sebuah produk berdasarkan segmen yang sedang
dijual akan menambah biaya produksi. Jika pasar tidak tersegmentasi
secara efektif, maka semua uang ini akan sia-sia.
Pengusaha yang melakukan segmentasi
pasar akan berusaha mengelompokkan konsumen kedalam beberapa segmen yang
secara relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian memperlakukan
masing-masing segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda.
Seberapa jauh pengelompokkan itu harus dilakukan, nampaknya ada
faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati. Faktor-faktor tersebut
antara lain sebagai berikut:
Variabel-Variabel Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen
memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan
berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana
strategis pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan
utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang
terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab itu perlu
dipelajari.
Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut:
1.Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda,
seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau
kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana
atau dimana produk ini harus dipasarkan.
2. Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk
ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat
berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus
kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum
kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak,
keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula
berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan,
pengalaman, agama dan keturunan misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado,
Cina dan sebagainya.
3. Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:a. Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah, golongan rendah.
b. Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya.
c. Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.
4. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.
Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Sekarang pertanyaannya, apakah Anda
sudah membuat segmentasi pasar Anda? Jika belum segera lakukan dan
efektifkan pemasaran Anda.
source : http://businesslounge.co/2013/05/23/segmentasi-pasar-sebagai-salah-satu-strategi-pemasaran/
Saturday, October 19, 2013
JURNAL PRILAKU KONSUMEN , KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN (KONSUMEN)
JURNAL PRILAKU KONSUMEN ,
KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN (KONSUMEN)
Definisi Kepuasan Pelanggan
- Kepuasan Pelanggan adalah Hasil dari suatu proses
- Kepuasan Pelanggan adalah pengukuran atau indikator sejauh mana pelanggan atau pengguna produk perusahaan atau jasa sangat senang dengan produk-produk atau jasa yang diterima
- Kepuasan Pelanggan adalah Perbandingan antara harapan terhadap persepsi pengalaman (dirasakan/diterima).
- Loyalitas Pelanggan berkaitan dengan hubungan antara perusahaan dan pelanggan.
- Loyalitas Pelanggan termasuk perilaku (Retensi Pelanggan) di mana pelanggan melakukan pembelian ulang suatu barang merek tertentu saat ini, daripada memilih merek pesaing sebagai gantinya atau mempergunakan jasa mereka saat ini daripada memilih jasa yang lainnya
- Loyalitas Pelanggan termasuk sikap di mana penilaian pelanggan dan perasaan tentang suatu produk, layanan, hubungan, merek, atau perusahaan yang terkait dengan pembelian berulang
Perlu
diketahui bahwa kepuasan dan loyalitas pelanggan mempunyai hubungan saling
terkait tetapi tidak selalu mendorong yang lain. Misalnya Pelanggan mungkin
tidak puas, tetapi loyal. Pelanggan ini disebut
Captives, Hal
ini juga memungkinkan
bagi pelanggan yang sangat puas, tetapi tidak tidak loyal Situasi ini terjadi di pasar yang sangat commoditized dimana hanya ada sedikit atau tidak ada diferensiasi produk/jasa
Mengapa Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Penting
Pada kondisi bisnis yang sangat kompetitif ini, dimana tingkat persaingan yang tinggi dengan differensiasi produk dan jasa yang begitu beragam, maka kepuasan dan loyalitas pelanggan menjadi suatu hal yang sangat penting. Pada perusahaan kepuasan dan loyalitas pelanggan menjadi sangat penting untuk meningkatkan keuntungan sehingga perusahaan selalu menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Perusahaan yang memiliki program focus pada pelanggan berharap pelanggan menjadi loyal terhadap perusahaan.
Bagaimana Mengukur Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan
Metode yang umum dipergunakan untuk mengukur kepuasan dan loyalitas pelanggan adalah dengan menerima umpan balik secara langsung dari pelanggan.
Umpan balik secara langsung dari pelanggan meliputi:
Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Dari data pengukuran melalui kuesioner dilakukan pengolahan secara statistik, maka akan didapat variabel mana yang berperan dalam kepuasan pelanggan.
Pengukuran Loyalitas Pelanggan
Program Peningkatan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan
Program Proaktif Peningkatan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan
Saluran Komunikasi Pelanggan
Bagaimana Melakukan Survey
Pada kondisi bisnis yang sangat kompetitif ini, dimana tingkat persaingan yang tinggi dengan differensiasi produk dan jasa yang begitu beragam, maka kepuasan dan loyalitas pelanggan menjadi suatu hal yang sangat penting. Pada perusahaan kepuasan dan loyalitas pelanggan menjadi sangat penting untuk meningkatkan keuntungan sehingga perusahaan selalu menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Perusahaan yang memiliki program focus pada pelanggan berharap pelanggan menjadi loyal terhadap perusahaan.
Bagaimana Mengukur Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan
Metode yang umum dipergunakan untuk mengukur kepuasan dan loyalitas pelanggan adalah dengan menerima umpan balik secara langsung dari pelanggan.
Umpan balik secara langsung dari pelanggan meliputi:
- Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan dapat dilakukan pengukuran dengan memberi nilai (score) dari nilai 0 sampai 10
- Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan dapat dilakukan pengukuran dengan menanyakan kepada pelanggan apakah pelanggan memberikan rekomendasi terhadap produk atau jasa perusahaan kepada teman atau koleganya.
Pertanyaan seperti tersebut diatas merupakan pertanyaan yang sangat penting dalam melakukan
pengukuran kepuasan dan loyalitas pelanggan
Pengukuran
kepuasan dan loyalitas pelanggan juga dapat dilakukan pengukuran dengan
mempergunakan metode "Net Promoter Scale " atau NPS. Pengukuran ini
berdasarkan presntase pelanggan yang paling puas (loyal) dan yang tidak
puas (loyal)
Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Pengukuran kepuasan pelanggan dapat dilakukan dengan melakukan
pengukuran terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi kepuasan
pelanggan. Terdapat 5 (lima) variabel yang mempengaruhi kepuasan
pelanggan yaitu :
- Tangible, yang dilakukan pengukuran diantaranya : penampilan fisik seperti : Gedung, Kerapian, Kebersihan, Kenyamanan Ruangan, Kelengkapan fasilitas dan penampilan karyawan
- Reliability, yang dilakukan pengukuran diantaranya : Akurasi informasi, penanganan konsumen, kemudahan pemesanan, penyediaan pelayanan sesuai perjanjian, penanganan masalah konsumen, dan penyediaan pelayanan tepat waktu
- Responsiveness, yang dilakukan pengukuran : kesigapan karyawan dalam melayani konsumen, kerja tim yang baik, kecepatan karyawan dalam menangani transaksi, penanganan keluhan pelanggan, siap sedia menanggapi pertanyaan konsumen, penyampaian informasi pada saat pelayanan, pemberian layanan ekstra, dan kemauan untuk membantu pelanggan (konsumen).
- Assurance, yang dilakukan pengukuran : meliputi pengetahuan karyawan terhadap produk secara tepat, pelayanan yang adil pada pelanggan, kualitas keramah tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan, ketrampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan didalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan
- Empathy, yang dilakukan pengukuran : Kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelanggan
Dari data pengukuran melalui kuesioner dilakukan pengolahan secara statistik, maka akan didapat variabel mana yang berperan dalam kepuasan pelanggan.
Pengukuran Loyalitas Pelanggan
Pengukuran loyalitas pelanggan dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran terhadap
variabel-variabel yang mempengaruhi loyalitas pelanggan.
- Pembelian Produk atau Penggunaan Jasa Berulang, yang dilakukan pengukuran diantaranya : Berapa kali pelanggan membeli produk atau menggunakan jasa. Ini bisa dihitung persatuan waktu
- Pembelian Produk atau Penggunaan Jasa Lain : yang dilakukan pengukuran diantaranya : Berapa kali pelanggan membeli produk lain yang sejenis dari perusahaan lainnya atau berapa kali mempergunakan jasa lain yang sejenis dari perusahaan lainnya.
- Merekomendasikan produk atau jasa tkepada orang lain : yang dilakukan pengukuran diantaranya : Apakah pelanggan pernah merekomendasikan produk atau jasa yang dipergunakan, dan berapa jumlah teman atau kolega yang diberi rekomendasi.
Dari ketiga variabel tersebut, yang paling dominan dalam melakukan
pengukuran loyalitas pelanggan adalah yang poin 3, yaitu
merekomendasikan ke teman atau kolega
Program Peningkatan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan
- Program merupakan gambaran besar tentang fokus pelanggan terkait kepuasan dan loyalitas pelanggan
- Program harus menghubungkan antara tujuan dan sumber daya
- Program harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan
- Program mensyaratkan perusahaan memiliki budaya focus pelanggan
- Program membutuhkan pelatihan karyawan
- Program membutuhkan investasi
- Program membutuhkan keterlibatan pihak executive
Program Proaktif Peningkatan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan
- Program proaktif Focus Pada Pelanggan
- Program proaktif memberikan produk atau jasa yang berkualitas tinggi
- Program proaktif menetapkan harapan pelanggan secara tepat
- Program proaktif menjalankan proses pelayanan yang jelas
- Program proaktif memberikan pelayanan secara profesional
- Program proaktif memberikan pelayanan dimana pelanggan dapat menyelesaian permasalahan sendiri
- Program proaktif memberikan pelayanan yang terbaik melalui "Call Center"
- Program proaktif menjadi manajemen yang reaktif dan terlibat
Saluran Komunikasi Pelanggan
Pelanggan berkeinginan
untuk berkomunikasi langsung dengan perusahaan, dan juga pelanggan meminta
untuk didengarkan. Melalui saluran komunikasi pelanggan, perusahaan dapat
memperoleh umpan balik langsung dari pelanggan, umpan balik ini penting dan
akurat. Saluran komunikasi pelanggan dapat dilakukan melalui survey pelanggan
baik pada saat melakukan transaksi maupun secara berkala. Saluran Komunikasi
pelanggan ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengukur kepuasan dan loyalitas
pelanggan
Sebuah survei
pelanggan berkala (periodik) merupakan
survey yang bertujuan untuk mengukur kepuasan dan loyalitas pelanggan pada periode
waktu tertentu (biasanya setiap 6 bulan sampai 1 tahun). Kepuasan dan loyalitas
pelanggan diukur dengan menggunakan dimensi berikut: bisnis, teknis, hubungan.
Pertanyaan yang
paling penting dalam umpan balik pelanggan langsung adalah : Apakah Saudara merekomendasikan perusahaan kami
kepada teman atau kolega? .
Sebuah survei pelanggan transaksional merupakan survey yang dilakukan untuk mengukur kepuasan pelanggan setelah menyelesaikan
transaksi tertentu dengan perusahaan
Bagaimana Melakukan Survey
- Perencanaan Survey, Perencanaan sebuah survey menjadi hal yang sangat penting, penentuan tujuan dalam sebuah survey menjadi hal penting, apakah untuk mengkaji tentang produk yang ditawarkan, memberikan setiap orang pengalaman layanan pelanggan yang lebih positif, mengumpulkan informasi demografis sehingga perusahaan dapat mengelompokkan daftar pelanggan lebih baik, Jadi jelas tentang apa yang akan dicapai dengan survey
- Peralatan (metode) Survey, Dalam melakukan survey berbagai cara (peralatan) dapat dipergunakan, apakah mempergunakan peralatan Tradisional dengan lembaran kertas atau dengan mempergunakan teknologi seperti computer (survey otomatis online).
- Design Survey, beberapa tips untuk membantu dan merancang survey menggunakan kuesioner :
- Mulailah dengan pertanyaan yang mudah, pertanyaan yang sederhana dan yang bisa dijawab tanpa banyak berfikir misalnya (usia, lokasi dll)
- Jumlah Pertanyaan, Batasi jumlah pertanyaan dan waktu 10 menit untuk menjawab sudah maksimal
- Berikan uraian pendahaluan survey, uraian ini menyangkut tujuan diselenggarakannya survey
- Berikan kata ucapan terimakasih pada akhir form survey, ucapan ini untuk menghargai atas waktu yang telah diluangkan. Dapat pula pada akhir pengisian memberikan cendera mata, dapat berupa pulpen yang telah dipergunakan untuk pengisian survey dll
- Hindari pertanyaan yang bersifat "Privasi"
- Hindari pertanyaan yang menggunakan jawaban ganda. misalnya pertanyaan "Seberapa cepat dan akurat ..............."
- Konsistensi dengan Pertanyaan, Jika dalam pertanyaan telah mempergunakan skala 1 sampai dengan 5, maka harus konsisten dan tidak perlu menggunakan skala 1 sampai 10 untuk pertanyaan berikutnya.
- Hati-hati dalam meninjau dan menguji hasil survey, Pastikan semuanya memiliki alur logis dan masuk akal, dan menanyakan kepada penyelia survey apakah mengalami permasalahan, apakah mereka bingung saat menyebarkan kuesioner dll, ini penting dibutuhkan untuk mengkaji hasil survey
-
Mengelola Survey, Cara termudah untuk melakukan survey adalah dengan e-mail pelanggan, meminta pelanggan untuk meluangkan waktunya. Pastikan memberitahu pelanggan apa untungnya bagi mereka jika mereka mengisi dan menyampaikan survey.
Jika tujuan perusahaan (pelaku survey) adalah untuk meningkatkan suatu produk tertentu, katakan kepada pelanggan bahwa dengan mengisi dan mengirim survey, benar-benar akan membantu mereka, menggunakan komentar mereka untuk menyempurnakan produk atau layanan yang mereka butuhkan
- Menginterpretasikan Hasil Survey, Hasil survey terkadang sangat jauh dari harapan, tetapi yang perlu dipahami adalah "Apa Tujuan Survey................". Tidak menutup kemungkinan hasil survey berisi keluhan-keluhan semata.
Tuesday, June 18, 2013
Penyimpangan - Penyimpangan pada masa Orde lama , Orde Baru , dan Reformasi
Assalamualaikum wr wb ,,,
#MajuIndonesiaku !!!!
Seperti kita ketahui bersama , bahwasanya negara indonesia ini pernah menggunakan berbagai sistem pemerintahann, pada zaman presiden Soekarno , Presiden Soeharto , dan jaman reformasi setelah lengsernya Soeharto ,, dalam perjalanannya tidak sedikit terjadi penyimpangan - penyimpangan yang terjadi pada saat masa orde lama , orde baru maupun reformasi sekarang ini untuk itu mari kita bahas apa saja bentuk - bentuk penyimpangan tersebut ...
Penyimpangan pada masa Orde Lama dalam hal konstitusi
- Orde lama (Periode 5 Juli 1953–11 Maret 1966)
- Adanya penyimpangan ideologis, yaitu penerapan konsep Nasionalis, Agama dan Komunis (Nasakom)
- Pemusatan kekuasaan pada presiden sehingga kewenangannya melebihi ketentuan yang diatur UUD 1945. Misalnya, pembentukan Penetapan Presiden (Penpres) yang setingkat dengan Undang-undang.
- MPRS mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden seumur hidup.
- Presiden membubarkan DPR hasil pemilu tahun 1955 dan membentuk DPR-GR tanpa melalui pemilu.
- Adanya jabatan rangkap yaitu Pimpinan MPRS dan DPR dijadikan menteri negara, sehingga berkedudukan sebagai pembantu presiden.
- Negara Indonesia masuk dalam salah satu poros kekuasaan dunia yaitu poros Moskwa-Peking sehingga bertentangan dengan politik bebas aktif.
- Perubahan kekuasaan yang statis
- Perekrutan politik yang tertutup
- Pemilihan umum yang kurang demokratis
- Kurangnya jaminan hak asasi manusia
- Salah satu ciri dari negara yang menganut paham demokrasi adalah adanya pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia. Dalam pemerintahan Orde Baru, dirasakan penghormatan dan perlindungan HAM masih kurang diperhatikan.
- Presiden mengontrol perekrutan organisasi politik
- Pengisian jabatan ketua umum partai politik harus mendapat persetujuan dari presiden. Seharusnya pemilihan ketua umum partai diserahkan kepada kader partai bersangkutan.
- Presiden memiliki sumber daya keuangan yang sangat besar
- Belum terlaksananya kebijakan pemerintahan Habibie karena pembuatan perudang-undangan menunjukkan secara tergesa-gesa, sekalipun perekonomian menunjukkan perbaikan dibandingkan saat jatuhnya Presiden Soeharto.
- Kasus pembubaran Departemen Sosial dan Departemen Penerangan pada masa pemerintahan Abdurachman Wahid, menciptakan persoalan baru bagi rakyat banyak karena tidak dipikirkan penggantinya.
- Ada perseteruan antara DPR dan Presiden Abdurachman Wahid yang berlanjut dengan Memorandum I dan II berkaitan dengan kasus “Brunei Gate” dan “Bulog Gate”, kemudian MPR memberhentikan presiden karena dianggap melanggar haluan negara.
- Baik pada masa pemerintahan Abdurachman Wahid maupun Megawati, belum terselesaikan masalah konflik Aceh, Maluku, Papua, Kalimantan Tengah dan ancaman disintegrasi lainnya.
- Belum maksimalnya penyelesaian masalah pemberantasan KKN, kasus-kasus pelanggaran HAM, terorisme, reformasi birokrasi, pengangguran, pemulihan investasi, kredibilitas aparatur negara, utang domestik, kesehatan dan pendidikan serta kerukunan beragama
#MajuIndonesiaku !!!!
Subscribe to:
Posts (Atom)