(Business
Lounge – Sales & Marketing) –
Segmentasi pasar adalah strategi
pemasaran yang membagi target pasar yang luas ke dalam kelompok dari
konsumen yang memiliki kebutuhan umum yang sama. Tergantung pada
karakteristik khusus dari produk, kelompok ini dapat dibagi dengan
kriteria seperti usia dan jenis kelamin, atau perbedaan lain, seperti
lokasi atau pendapatan. Kampanye pemasaran dapat dirancang dan
dilaksanakan untuk menargetkan segmen pelanggan tertentu.
Mengapa Segmen?
Salah satu alasan utama untuk
menggunakan segmentasi pasar adalah untuk membantu perusahaan untuk
lebih memahami kebutuhan basis pelanggan tertentu. Pemasaran massal
mengasumsikan bahwa semua pelanggan adalah sama dan akan menanggapi
iklan dengan cara yang sama. Dengan kita memandang ada kelompok
pelanggan potensial yang berbeda satu sama lain, maka pesan pemasaran
dapat lebih tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
orang-orang.
Seringkali, membagi konsumen dengan
kriteria yang jelas akan membantu perusahaan mengidentifikasi aplikasi
lain untuk produk mereka yang mungkin belum jelas sebelumnya. Hal ini
sering membantu perusahaan menargetkan audiens yang lebih besar dalam
klasifikasi demografis yang sama, meningkatkan pangsa pasar di antara
basis tertentu. Segmentasi pasar juga dapat berfungsi untuk
mengidentifikasi kelompok-kelompok kecil orang yang membentuk mereka
sendiri, kelompok bagian yang tidak diketahui sebelumnya, sehingga lebih
meningkatkan efisiensi keseluruhan upaya pemasaran perusahaan.
Segmentasi pasar juga merupakan point yang sangat penting, karena :
1. Tidak semua segmen dapat dibidik,
mengingat keterbatasan modal, resources yang ada, sehingga segmentasi
pasar yang dipilih, perusahaan akan mencurahkan kemampuan sumberdaya dan
modal yang ada utk mencapai hasil terbaik.
2. Akan akan sangat berpengaruh pada
langkah selanjutnya. Misalnya jika yang dibidik adalah segmentasi kelas
ekonomi atas, maka akan sangat berbeda, produk, cara promosi, delivery
channel yang dilakukan dan lain sebagainya, dengan jika yang dipilih
adalah segmen kelas ekonomi bawah.
Sangat penting, sejak dari awal
perusahaan memiliki kejelasan atas segmentasi pasar yang dipilih dan
disosialisasikan dengan jelas kepada seluruh karyawan bahkan para
stakeholders.
Di lain pihak Pride & Ferrel (1995)
mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar
keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari
orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Banyaknya perusahaan yang melakukan
segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu. Dengan
menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan
bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan
meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi
perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif
(Porter, 1991).
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi
secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar
yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang
tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan
menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki
sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko
yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi
itu sendiri,antara lain:
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.
Salah satu kelemahan terbesar dari
segmentasi pemasaran ini adalah biaya. Banyak penelitian sering perlu
dilakukan dengan benar untuk mengidentifikasi kelompok bagian atau
segmen yang paling penting untuk sebuah perusahaan, dan ini membutuhkan
waktu dan uang. Setelah segmen diidentifikasi, pesan pemasaran yang
berbeda biasanya perlu dikembangkan untuk masing-masing. Selain itu,
mengubah tampilan dari sebuah produk berdasarkan segmen yang sedang
dijual akan menambah biaya produksi. Jika pasar tidak tersegmentasi
secara efektif, maka semua uang ini akan sia-sia.
Pengusaha yang melakukan segmentasi
pasar akan berusaha mengelompokkan konsumen kedalam beberapa segmen yang
secara relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian memperlakukan
masing-masing segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda.
Seberapa jauh pengelompokkan itu harus dilakukan, nampaknya ada
faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati. Faktor-faktor tersebut
antara lain sebagai berikut:
Variabel-Variabel Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen
memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan
berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana
strategis pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan
utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang
terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab itu perlu
dipelajari.
Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut:
1.Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda,
seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau
kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana
atau dimana produk ini harus dipasarkan.
2. Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk
ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat
berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus
kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum
kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak,
keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula
berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan,
pengalaman, agama dan keturunan misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado,
Cina dan sebagainya.
3. Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:a. Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah, golongan rendah.
b. Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya.
c. Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.
4. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.
Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Sekarang pertanyaannya, apakah Anda
sudah membuat segmentasi pasar Anda? Jika belum segera lakukan dan
efektifkan pemasaran Anda.
source : http://businesslounge.co/2013/05/23/segmentasi-pasar-sebagai-salah-satu-strategi-pemasaran/
segmentasi u/ menunjang pemasaran
ReplyDeletewww.bitebrands.blogspot.com